Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 04 Maret 2016

Dongeng Anak


Harta Karun dan Monyet Licik
Pada suatu hari di Kerajaan Hewan Sang Raja Singa mengutus Mamut dan Burung Gagak untuk mencari harta karun di hutan seberang.
Sang Raja singa memberikan peta yang dimasukkan ke dalam selongsong bambu.
Mamut dan Burung Gagak membuka peta dalam selongsong bambu itu. Dalam peta tersebut ada beberapa pohon kelapa, pohon beringin, batu besar dan sumur tua !” ujar Mamut. “Kalau pohon kelapanya ada tiga dan satu pohon beringin, berapa jumlah pohon di peta ini ya ?” Mamut mencoba menghitung,
Akhirnya mereka berdua bergegas pergi ke hutan seberang. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Monyet.
“Mau kemana kalian ?” tanya Monyet.
“Kami mau pergi ke hutan seberang mencari harta karun” Mamut menunjukkan selongsong bambu tadi.
“sebuah peta harta karun !!!” seru Monyet.
Matanya berbinar-binar. “Biar aku yang bawa petanya, aku akan menemani kalian ke hutan seberang sana !” katanya lagi. Sementara itu di dalam otaknya Monyet mempunyai niat busuk. Lalu mereka meneruskan perjalanan.
Di tengah jalan Monyet berteriak, “Aduh perutku sakit sekali, aku harus pulang, tidak bisa menemani kalian untuk mencari harta karun”.
“Ya sudah, biar kami saja yang mencari harta karun” Ujar Burung Gagak.
Lalu mereka membiarkan Monyet pergi. Sampai di kaki gunung hutan seberang betapa terkejutnya mereka karena gulungan peta harta karun tadi telah berubah menjadi gulungan daun kering.
“Pasti Monyet tadi telah menukar peta harta karun ini dengan daun-daun kering” Mamut menyesal.
“Ayo, kita cari Monyet tadi !” ajak Mamut. “Burung Gagak maukah engkau terbang yang tinggi agar bisa melihat di mana Monyet tadi berada?” pinta Mamut lagi.
Burung Gagak segera melesat tinggi, “Dia ada di sana ! Di dekat batu besar seperti yang aku lihat di peta harta karun tadi”.
Mamut segera menuju arah yang ditunjuk Burung Gagak. Mereka melihat Monyet tengah menghitung langkah dan arah untuk mencari letak harta karun sesuai dengan peta.
“Hmm aku harus melangkah dari batu besar menuju ke arah pohon kelapa 7 langkah, kemudian melangkah lagi 3 langkah menuju ke arah sumur tua. Wah, berapa jumlah langkah yang harus Aku lakukan seluruhnya ya?” pikir Monyet.
“Ahaaa harta karun yang besar sudah di depan mata” kata Monyet.
“Kita tangkap saja Monyet itu !” seru Mamut marah. “Dia telah mencuri harta karun kita !”
“Ssttt sabar” ujar Burung Gagak. “Biarkan saja dia mencari harta itu, nanti kalau sudah dapat baru kita tangkap. Jadi kita tidak usah repot-repot menggalinya”
Monyet mulai melangkah sambil menghitung, 7 langkah ke arah pohon kelapa 3 langkah menuju sumur tua. “delapan, Sembilan, sepu.. aduh ! tolong !” teriak Monyet. Ia terperosok ke dalam lubang. Mamut dan Burung Gagak segera berlari mendekat.
“Ha ha ha !” seru Mamut. “Rasakan kecuranganmu sendiri, mana harta karunnya ?”
“Harta karunnya tidak ada !” Ujar Monyet. “Kurasa peta yang kalian bawa bukan peta harta karun”. Dan Monyetpun terjebak oleh ketamakannya sendiri.
“Ha ha ha” Mamut dan Burung Gagak tertawa kecuali Monyet yang meringis menahan sakit karena jatuh ke dalam perangkap.
Raja Singa ternyata sengaja memberikan peta harta karun palsu kepada Mamut dan Burung Gagak karena pasti Monyet yang licik akan mencuri peta harta karun itu. Raja Singa sudah mengetahui bahwa di kerajaannya hanya Monyet lah yang selalu berperilaku licik.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.