Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Jumat, 11 Maret 2016

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang Masalah

Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (manusia) adalah salah satu hal penting bagi calon seorang guru. Peserta didik khususnya anak sekolah dasar merupakan individu yang bersifat unik, imajinatif, dan khas. Dimana dalam fase tersebut seorang anak mengalami suatu metamorfosis perkembangan. Baik perkembangan secara kemampuan berpikir, keterampilan, mental, psikis, emosional, fisik, dan juga kemampuan berinteraksi sosial dengan lingkungan. Adapun tujuan mempelajiri perkembangan peserta didik agar para calon seorang guru dapat mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan perkembangan peserta didik sehingga dapat memaksimalkan kemampuan para peserta didik baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?
3. Apa hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan ?
4. Factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan ?
5. Bagaimana prinsip-prinsip perkembangan ?
6. Apa saja tugas-tugas perkembangan ?
C. Tujuan Masalah
1. Ingin mengetahui apa itu pertumbuhan
2. Ingin mengetahui apa itu perkembangan
3. Ingin mengetahui hubungan antara pertumbuhan dengan perkembangan
4. Ingin mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
5. Ingin mengetahui prinsip-prinsip perkembangan
6. Ingin mengetahui tugas-tugas perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan ( Growth ) adalah perubahan KUANTITATIF ( berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dst ) pada materiil sesuatu akibat dari adanya pengaruh dari lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi, semakin bertambahnya tinggi badan, dst.
B. Pengertian Perkembangan

Perkembangan ( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dst.
C. Hubungan antara Pertumbuhan dan Perkembangan

Perkembangan Umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan. Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Menurut Teori Empirisme

Teori empirisme disebut juga teori tabularasa dan environmentalism. Teori ini dipelopori oleh JOHN LOCKE (1632-1704). Menurut teori empirisme, perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya. Teori ini beranggapan bahwa pembawaan itu tidak ada. John Locke menyatakan bahwa pada saat dilahirkan, jiwa individu dalam keadaan kosong (ibarat tabularasa yang belum tertulis), dan lingkunganlah yang akan mengisi kekosongan tersebut
2. Menurut Teori Nativisme

Teori nativisme dengan tokohnya ARTHUR SCHOPENHASUER (1788-1880), beranggapan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (pembawaan). Bila individu dilahirkan dengan pembawaan yang baik dengan sendirinya perkembangannya anak baik, dan sebaliknya.
3. Menurut Teori Konvergensi

Teori konvergensi disebut juga teori interaksionisme. Teori ini dikemukakan oleh WILLIAM STERN (1871-1939). Menurut Stern, perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara faktor pembawaan dengan faktor lingkungan. Pembawaan sudah ada pada masing-masing individu sejak kelahirannya. Dan pembawaan ini tidak dapat berkembangan menjadi kecakapan nyata bila tidak mendapat pengaruh dari lingkungan.
Faktor lain yangmempengaruhi diantaranya :
1. Factor Dalam (Internal)
a. Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.

Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
b. Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
2. Faktor Luar (External)

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi

Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolismetubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
e. Tanah yang lembab

Berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
f. Tanah

Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
E. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Kecerdasan

Athur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan. Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dan kecerdasan. Menurutnya, IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku merupakan indikator kecerdasan yang baik. Ia mengemukakan lagi pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80%. Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi banyak ahli perkembangan menyatakan bahwa itu berkisar sekitar 50%.
2. Temperamen

Temperamen adalah gaya prilaku karakteristik individu dalam merespons. Menurut Thomas & Chess (1991), ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
a. Anak yang mudah umumnya punya suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
b. Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
d. Orang tua yang luwes dapat memberikan pengaruh yang menenangkan pada anak yang sulit atau tetap menunjukkan kasih sayang walau anak menjauh atau keras kepala. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keturunan mempengaruhi temperamen yang tergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.
3. Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan

Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat. Slah satu alasan terjadinya hal itu adalah karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.

Ciri perkembangan menunjukkan gejala yang secara relatif teratur, sehingga terjadinya pola perkembangan sistematik. Atas dasar hal tersebut, para ahli merumuskan dalam bentuk prinsip – prinsip perkembangan. Beberapa prinsip perkembangan antara lain : Perkembangan merupakan fungsi jasmaniah dan kejiwaan yang berlangsung dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh :
Setiap individu mempunyai kecepatan perkembangan;
Perkembangan seseorang, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek tidak konstan melainkan berirama;
Proses perkembangan dengan mengikuti pola tertentu;
Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan;
Antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek yang lain saling berkaitan atau berkolerasi secara signifikan;
Perkembangan berlangsung dari pola yang bersifat umum ke khusus;
Sedangkan Prinsip perkembangan yang lain :
Memiliki fungsi kepribadian yang bersifat jasmaniah.
Ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan ciri-ciri tersebut, sebagai berikut :
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan, setiap perubahan disertai dengan peruba han fungsi. Misalnya,perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa jalan sebelum ia bisa berdiri.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,perkembanganpun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar asosiasi dan lain-lain. Anak sehat bertambah umur, bertambah berat, tinggi badanya, serta bertambah kepandaianyya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tepat
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum yang tetap yaitu :
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kearah anggota tubuh (pola cefalokaudal.)
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar ) lalu kaudal anggota tubuh (pola sefalokaudal ) berkembang ke bagian distal seperti jari-jari mempunyai kemampuan gerak halus ( pola proksimal distal )
6. Sholat Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik misalnya, anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak. Proses tumbuh kembang anak akan mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsikyang terjadi dengan dirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
2. Pola poerkembangan dapat diramalkan atau diprediksi.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak, dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
Sedangkan prinsip lain adalah :
1. Perkembangan Melibatkan Perubahan
Berkembang berarti mengalami perubahan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan secara kuantitatif disebut juga pertumbuhan. Pada pertumbuhan ada peningkatan ukuran maupun struktur atau proporsi tubuh. Perubahan secara kualitatif ditandai dengan adanya perubahan fungsi yang bersifat progresif / maju dan terarah . perubahan dalam perkembangan terjadi karena adanya dorongan dalam diri individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk merealisasikan / mengaktualisasikan dirinya. Selain itu terjadi perubahan dalam bentuk penambahan ukuran dan proporsi, terjadi juga gejala hilangnya ciri-ciri lama dan munculnya ciri-ciri baru.
Contoh : misalnya jika anda mengalami rambut rontok, maka akan tumbuh rambut baru, kemampuan bahasa anak berubah dari sekedar menangis hingga mampu berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
2. Perkembangan Awal Lebih Kritis daripada Perkembangan Selanjutnya.

Saat anak berusia 0 – 5 tahun merupakan saat yang kritis bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan awal kehidupan merupakan landasan bagi pembentukan dasar – dasar kepribadian seseorang. Prilaku yang terbentuk cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap prilaku anak sepanjang hidupnya.

Pada saat ini juga terbentuk kepercayaan dasar yang sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Beberapa kondisi yang mempengaruhi dasar awal perkembangan antara lain : hubungan antarpribadi terutama dengan anggota keluarga, keadaan emosi yang terbentuk karena sikap menerima atau menolak dari orang tua atau anggota keluarga yang lain, cara atau pola pengasuhan anak, latar belakang keluarga, serta rangsangan yang diberikan. Sikap dan perilaku anak yang terbentuk pada tahun-tahun awal kehidupan cenderung bertahan atau menetap dan mewarnai kepribadian dan sikap prilaku anak dalam berinteraksi dengan diri dan lingkungan selanjutnya. Sikap dan perilaku yang terbentuk agak sulit diubah, meskipun tidak berarti tidak dapat berubah sama sekali. Akan tetapi, pengubahan sikap dan perilaku tersebut memerlukan motivasi dan usaha keras dari orang yang bersangkutan untuk mau berubah dan memperbaiki perilaku kebiasaan yang kurang baik.
3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar.

Menurut teori Konvergensi yang dikemukakan oleh Stern, perkembangan seseorang merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Menurut teori Naturalisme perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor alam, bakat pembawaan, keturunan, termasuk didalamnya kematangan seseorang. Sementara itu, teori Empirisme berpendapat bahwa perkembangan seseorang terutama ditentukan oleh faktor lingkungan tempat anak itu berada dan tumbuh – kembang, termasuk didalamnya lingkungan keluarga, sekolah, dan belajar anak. Kenyataannya, faktor pembawaan maupun lingkungan saling mempengaruhi dalam perkembangan seseorang. Kedua faktor tersebut dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan seseorang.

Contoh : perkembangan bakat atau kemampuan seorang anak yang berbakat di bidang tari tidak akan optimal apabila tidak mendapat kesempatan belajar tari. Jadi, potensi anak yang sudah ada atau dibawa sejak lahir akan berkembang optimal apabila lingkungan mendukungnya. Dukungan itu diantaranya dengan penyediaan sarana prasarana serta kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi dirinya.
4. Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat diramalkan.

Perubahan akibat perkembangan yang terjadi pada seseorang mengikuti pola urut tertentu yang sama. Perkembangan fisik dan psikis bayi, misalnya mengikuti arah anggota tubuh. Serta menyebar keseluruh tubuh. Demikian juga pada perkembangan pola anak belajar berjalan. Sebelumnya, anak mampu duduk lebih dahulu, berdiri, baru dapat berjalan. Urutan pola ini tetap pada setiap anak, hanya berbeda dalam kecepatan yang dibutuhkan setiap anak. Berkenaan dengan pola tertentu dalam perkembangan dikenal dengan hukum tempo dan irama perkembangan. Tempo perkembangan adalah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mengembangkan aspek tertentu pada dirinya. Irama perkembangan adalah naik turunnya gejala yang tampak akibat perkembangan aspek tertentu. Pada periode perkembangan sekurangnya ada 2 periode. Pertama, pada masa krisis atau menentang pertama ( 2 sampai 3 tahun ) dimana kemauan anak mulai berkembang dan ingin mandiri. Kedua, pada masa kritis ( 14 sampai 17 tahun ) anak ingin melepaskan diri dari orang tua dan mencari sampai menemukan jati dirinya sebagai manusia dewasa.
5. Pola Perkembangan Memiliki Karakteristik Tertentu.

Pola perkembangan, selain mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan, juga terdapat pola-pola perkembangan karakteristik tertentu. Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju yang lebih khusus. Perkembangan pun berlangsung secara berkesinambungan. Hal ini berarti, perkembangan aspek sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Demikian pula ada korelasi dalam perkembangan, artinya pada waktu perkembangan fisik berlangsung dengan cepat maka terjadi pula perkembangan aspek- aspek lainnya. Kondisi yang mempengaruhi pola perkembangan ada yang bersifat permanen/ tetap seperti sebelum dan saat kelahiran. Tetapi ada pula yang bersifat temporer seperti kondisi lingkungan.
6. Terdapat Perbedaan Individu dalam Perkembangan.

Dalam perkembangan seseorang selain terdapat pla-pola umum yang sama terdapat pula perbedaan pada hal-hal yang khusus. Adanya perbedaan individu dalam perkembangan disebabkan setiap anak adalah individu yang unik, yang satu sama lain berbeda, kendati anak kembar. Perbedaan individu ini disebabkan oleh factor internal seperti sex atau jenis kelamin, factor keturunan, juga factor eksternal seperti factor gizi, pengaruh social budaya, dll. Perbedaan perkembangan juga terjadi dalam kecepatan dan cara berkembang. Dengan mengetahui adanya perbedaan individu, maka kita tidak dapat berharap semua anak pada usia tertentu akan memiliki kemapuan perkembangan yang sama. Oleh karena itu, kita tidak dapat memperlakukan semua anak dengan cara yang sama. Pendidikan anak harus bersifat perseorangan, maksudnya pendidikan dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaan, kondisi, bakat dan kemampuan serta kelemahan setia individu anak. Dengan demikian diharapakan setiap anak, dapat berkembang optimal sesuai dengan potensi dirinya.
7. Setiap Periode Perkembangan Memiliki Karakteristik Khusus.

Setiap anak atau peserta didik merupakan indivudu yang berbeda yang harus diperlakuakan berbeda secara individual. Pada perkembangan secara keseluruhan dan juga pada periode atau tahapan perkembangan dalam kehidupan seseorang, terdapat pola-pola umum. Dengan memperhatikan karakteristik khusus, pada setiap periode atau tahapan perkembangan, maka diharapkan kita mendapat gambaran mengenai apa yang akan terjadi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat dan membantu perkembangan anak secara optimal. Para ahli mengemukakan berbagai macam pembagian periode atau tahap perkembangan yang berbeda-beda. Salah satu pembagian periode perkembangan yang dikemukakan oleh Hurlock adalah periode pralahir, periode bayi, periode anak (awal dan akhir), periode remaja (awal dan akhir), serta periode dewasa (dewasa dini, usia madia dan usia lanjut). Peralihan periode perkembangan sebelumnya ke periode berikutny ditandai oleh gejala keseimbangan dan ketidak seimbangan yang terjadi pada setiap individu. Apabila individu telah mampu mengadakan penyesuaian dirinya dengan perkembangan yang terjadi maka terciptalah suatu keseimbangan (equilibrium). Selajutnya, individuberupaya melepaskan diri dari ketergantungan dengan lingkungan atau keadaan sebelumnya untuk mencari sesuatu yang lebih baru sehingga terjadi keadaan ketidak seimbangan (disequilibrium). Hal ini terjadi secara berkelanjutan dalam perkembangan kehidupan sesesorang.
8. Terhadap Harapan Sosial pada Setiap Periode Perkembangan.

Pada setiap periode perkembangan juga terdapat harapan sosial, yang oleh Havighurst disebut tugas perkembangan (development task). Mengingat pentingnya peran tugas perkembangan pada setiap periode perkembangan, maka akan dibahas secara tersendiri khususnya tugas perkembangan pada periode anak usia SD/MI (6-12 tahun). Peserta didik yang mengalami keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya akan mengalami rasa bahagia. Sebaliknya, peserta didik yang mengalami kegagalan atau kekurang berhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, akan merasa kurang bahagia sehingga dapat menghambat perkembangan selanjutnya.
9. Setiap Perkembangan Mengandung Bahaya Potensial/ Resiko.

Bahaya potensial atau resiko yang terjadi karena peralihan antarperiode perkembangan yakni, dari periode perkembangan sebelumnya ke periode perkembangan selanjutnya, terjadi kedaan ketidak seimbangan dan adanya tututan social terhadap perserta didik yang sedang berkembang. Bahaya potensial tersebut dapat berasal dari individu, baik secara fisik atau psikis, juga terdapat distimulasi dari luar sehubungan dengan masalah-masalah penyesuaian akibat keadaan ketidak seimbangan tututan sosial untuk menyelesaikan tugas perkembangan tersebut.
10. Dengan menyadari adanya bahaya potensial atau resiko pada setiap periode perkembangan, kita perlu bersikap bijaksana dalam menghadapi gejolak prilaku peserta didik. Hal ini akan dapat mencegah atau meminimal dampak negatif akibat perkembangan setiap periode pada diri mereka.
11. Kebahagian bervariasi pada Berbagai Periode Perkembangan.
Kebahagiaan dalam perkembangan sangat bervariasi karena sifatnya subjektif. Rasa kebahagiaan itu dipersepsi dan dirasakan setiap orang dengan cara yang sangat bervariasi. Akan tetapi, banyak orang berpendapat bahwa, masa anak merupakan periode yang membahagiakan dibandingkan dengan periode-periode lainnya.
Kebahagiaan pada masa kecil memegang peranan penting dalam perkembanagn seseorang karena menjadi modal dasar bagi kesuksesan perkembangan dan kehidupan selanjutnya. Anak yang bahagia tercermin pada sosok dan prilakunya. Biasanya mereka sehat dan energy. Oleh karena itu, pada masa perkembangan, guru maupun orang tua perlu membekali anak dengan motivasiyang kuat, menyalurkan energy anak pada kegiatan-kegiatan bermanfaat, melatih mereka menghadapi dan menerima keadaan ketidakseimbangan dan situasi sulit dengan lebih tenang dan tidak panik, serta mendorong mereka untuk membina hubungan sosial secara sehat.
F. Tugas-tugas Perkembangan

Tugas-tugas perkembangan perlu diketahui dan dipahami , baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh pihak yang berhubungan dengan perkembangan individu tersebut, yaitu pendidik, termasuk orang tua :
a. Bagi individu yang bersangkutan.

Setiap individu, khususnya muntuk masa kanak-kanak akhir dan seterusnya, hendaknya memahami tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasau pada fase perkembangan tertentu. Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan berartu dirinya telah mengetahui keterampilan apa saja yang harus dikuasai, bagaimana ia harus bersikap, bertindak, dst. Dengan demikian motivasi intrinsic untuk belajar menguasai hal-hal tersebut dapat berkembang pada dirinya.
b. Bagi pendidik atau pengasuh

Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai oleh peserta didiknya. Sebab bagi para pendidik, pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan merupakan pedoman tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan peserta didiknya pada fase perkembangan tertentu serta untuk menghadapi fase perkembangan berikutya.
Tugas Perkembangan Anak antara lain :

Di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap tahapan menurut (Havighurst) :
1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Anak-anak Awal (0-6 bulan)
a. Belajar Berjalan pada usia 9 – 15 bulan
b. Belajar makan-makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar buang air besar dan kecil
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orrang tua, saudara, dan orang lain.
i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.
2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
f. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
g. Mengembangkan kata hati.
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.
3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan karier.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
i. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
j. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku
4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-30 tahun)
a. Memilih pasangan.
b. Belajar hidup dengan pasangan.
c. Memulai hidup dengan pasangan.
d. Memelihara anak.
e. Mengelola rumah tangga.
f. Memulai bekerja.
g. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h. Menemukan suatu kelompok yang serasi.

BAB III
PENUTUP
 
A. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan ( Growth ) adalah perubahan KUANTITATIF ( berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dst ) pada materiil sesuatu akibat dari adanya pengaruh dari lingkungan. Contoh : munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi, semakin bertambahnya tinggi badan, dst
2. Perkembangan ( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dst.
3. Hubungan antara Pertumbuhan dengan Perkembangan
a. Perkembangan tidak terpisahkan dari pertumbuhan
b. Perkembangan terjadi dengan baik jika didukung oleh pertumbuhan yang normal
c. Perkembangan terjadi bersamaan atau setelah terjadinya proses perkembangan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
a. Teori empirisme
b. Teori nativisme
c. Teori konvergensi
d. Factor dalam (internal)
e. Factor luar (eksternal)
5. Prinsip-prinsip perkembangan
a. Kecerdasan
b. Tempramen
c. Interaksi keturunan lingkungan dan perkembangan
d. Perkembangan menimbulkan perubahan
e. Pertumbuhan dan perkembangan awal menentukan perkembangan tahap selanjutnya
f. Memiliki kecepatan yang berbeda
g. Mempunyai pola yang tepat
h. Memiliki tahapan yang berurutan
i. Perkembangan melibatkan perubahan
j. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya
k. Perkembangan merupakan proses hasil kematangan dan belajar
l. Memiliki karakteristik tertentu
m. Perbedaan individu dalam perkembangan
n. Terdapat harapan social pada setiap proses perkembangan
o. Mengandung bahaya potensial atau resiko
6. Tugas-tugas perkembangan
a. Masa bayi dan anak-anak awal
b. Masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah
c. Masa remaja
d. Masa dewasa awal
B. Saran
Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasi kapada para pembaca makalah ini yang telah berkanan membaca makalah ini, khususnya mahasiswa mahasiswi yang mempelajari makalah ini. Mungkin makalah ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak di temukan banyak kesalahan di sana sini. Untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan maaf yang sebesar besar nya dan juga saya memohon kritik serta sarannya yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA
 
Pararis, (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Tersedia : https://pararisfriends.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk-hidup/
BabyCho KyuJungsoo, (2013). Prinsip-prinsip Perkembangan. Tersedia :
http://babychokyujungsoo.blogspot.com/2013/10/makalah-prinsip-perkembangan-pgsd.html
Sunny, (2009). Prinsip-prinsip Perkembangan. Tersedia : http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/prinsip-prinsip-perkembangan.html
Maz Noer, (2013). Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan. http://matahati99.blogspot.com/2013/04/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
Cesillia25 , (2014). Proses Pertumbuhan dan Perkembangan serta Hubungannya dengan Proses. https://id.scribd.com/doc/213688626/Proses-Pertumbuhan-Dan-Perkembangan-Serta-Hubungannya-Dengan-Proses







































0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.