Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Senin, 07 Maret 2016

Kesegaran Jasmani

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Semua orang memerlukan kesehatan dan kesegaran jasmani untuk aktifitas sehari-hari dalam mepertahankan kelangsungan hidupnya. Tidak terkecuali meliputi segala usia, mulai dari bayi, anak, remaja, dewasa, orang tua, sampai pada orang lanjut usia. Keperluan akan kesegaran jasmani setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan aktivitas sehari-hari maupun tingkat usianya. Bagi anak, kesegaran jasmani sangat diperlukan untuk keperluan aktivitas bermain sendiri maupun bersama dengan teman-temannya, karena sesuai dengan karakteristik anak yang suka bermain. Bagi anak bermain merupakan kebutuhan pokok yang harus dilakukan setiap hari, seperti dikemukakan oleh Montolalu dkk (2007:12) bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Bermain mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan anak. Anak adalah makhluk yang aktif dan dinamis, kebutuhan-kebutuhan jasmaniah dan rohaniyahnya anak yang mendasar sebagian besar dipenuhi melalui bermain, baik bermain sendiri maupun bersama-sama dengan teman atau kelompok, sehingga bermain itu merupakan kebutuhan anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian kesegaran jasmani ?
2. Apa saja unsure-unsur kesegaran jasmani ?
3. Apa factor yang mempengaruhi kesegaran jasmani ?
4. Bagaimana program pembentukan kesegaran jasmani ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kesegaran jasmani
2. Untuk mengetahui unsure-unsur kesegaran jasmani
3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kesegaran jasmani
4. Untuk mengetahui program pembentukan kesegaran jasmani

BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Kesegaran Jasmani

Kalau dipelajari buku-buku yang membicarakan tentang kesegaran jasmani akan dijumpai definisi yang beragam. Menurut Safris, (1981 :212) dari sudut pandang biologis, “Kesegaran jasmani adalah kapasitas untuk dapat menyesuaikan din terhadap latihan yang melelahkan dan pulih dan akibat latihan tersebut.” Definisi yang lebih umum kesegaran jasmani adalah “kemampuan dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan semangat, tanpa rasa lelah yang berlebihan dan penuh energi melakukan dan menkmati kegiatan pada waktu luang dan dapat rnenghadapikdaan darurat bila datang.

Ditinjau dari segi ilmu faal kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaikan (adaptasi) terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkn kelelahan yang berlebihan (Dangsina Moeloek. 1984:12). Pengertian yang dirumuskan dan hasil rninar kesegaran jasmani nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda (Nurhasan, 2001 :132) “kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.”

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas kesegaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa menimbulkan keluhan yang berarti, lebih-lebih untuk melakukan aktivitas berikutnya. Apabila seorang anak sehabis melakukan aktivitas kemudian memiliki keluhan yang dirasakan bahkan malas untuk melakukan kegiatan berikutnya, berartti kondisi kesegaran jasmaninya kurang.
B. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani
1. Berkaitan Dengan Performa Atau Keterampilan
a. Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat. Komponen kelincahan adalah seperti berikut ini : (a) melakukan gerak perubahan arah secara cepat, (b) berlari cepat, kemudian berhenti secara mendadak, (c) kecepatan berekasi. Menurut Gobont , 1989 (dalam Mahendra), bahwa kecepaatan reaksi bergerak ditentukan faktor-faktor : (a) frekuensi rangsang, yang tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad, serta mobilitas syaraf, (b) kecepatan kontraksi otot, dan (c) tingkat tonasi otot, serta (d) keadaan kualitas otot tertentu, misalnya kekuatan otot serta tenaga ledak otot. Latihan dapat diberikan kegiatan dalam bentuk latihan dengan perubahan arah gerak, misalnya lari hilir mudik.
b. Keseimbangan

Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah kemampuan mempertahankan posisi tubuh tertentu untuk tidak bergoyang atau roboh, sedangkan keseimbangan dinamik adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa keseimbangan statik adalah keseimbangan pada saat tubuh diam, misalnya sedang berdiri pada satu kaki, sedangkan keseimbangan dinamik adalah keseimbangan tubuh pada saat bergerak, misalnya pada saat sedang berlari atau berjingkat.
c. Koordinasi

Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih kemampuan persetual pola-pola gerak. Termasuk kemampuan gerak koordinasi adalah berikut ini :
1) Koordinasi mata dengan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih suatu obyek dan mengkoordinasikannya (obyek yang dilihat dengan gerakan-gerakan yang diatur). Contohnya adalah dalam permainan menangkap bola. Koordinasi mata dan tangan menghendaki pengamatan yang tepat. Latihan dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar adalah menagkap bola yang dilempar.
2) Koordinasi mata dan kaki. Yang berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu gerakan berdasarkan pengliatan dan gerak anggota badan bagian bawa, misalnya menendang bola.
d. Kecepatan

Kecepatan adalah laju gerak, yaitu kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu tersingkat (Dangsina Moeloek, 1984:7). Kecepatan sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas yang melibatkan menempuh jarak dalam waktu yang secepat-cepatnya seperti permainan kejar-kejaran, permainan kasti, dan sebagainya.
e. Waktu reaksi

Waktu reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bertindak secepatnya dalam menggapai rangsangan-rangsangan yang datang lewat indera, syaraf atau feeling lainnya (M. Sajoto. 1988:59). Bagi anak, kecepatan reaksi diperlukan untuk mengantisipasi berbagai gerakan, seperti gerakan menghindar, menangkap bola dari berbagai arah, dan sebagainya
2. Berkaitan dengan Kesehatan
a. Daya Tahan

Daya tahan adalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan untuk melakukan kegiatan. Apabila sesorang melakukan kegiatan latihan khusus untuk memperbaiki daya tahan tubuhnya maka akan terjadi peningkatan kapiler-kapiler jaringan otot. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang yang terlatih dan yang memiliki kemampuan daya tahan tubuh yang besar dapat bekerja dalam waktu yang lebih lama dan efisien dalam waktu pola geraknya.

Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bertahan melakukan suatu kegiatan daam waktu yang relatif lama. Daya tahan jantung adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan suatu kegiatan yang membutuhkan tahanan dalam waktu yang lama. Termasuk dalam hal ini adalah interkasi yang efisien dari pembuluh-pembuluh darah jantung dan paru-paru.

Daya tahan tubuh diberikan dalam bentuk kegiatan lari perlahan-lahan atau jalan cepat dengan jarak agak jauh, daya tahan otot dapat diberikan dengan latihan-latihan , seperti lompat tali, lari naik tangga, dorong-mendorong, tarik-menarik, yang dilakukan dengan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.
b. Kelentukan

Kelentukan adalah kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan tentang geraknya (range of muvement). Fleksibilitas seseorang ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi-sendi. Makin luas ruang gerak sendi-sendi semakin baik fleksibilitasnya seseorang. Suatu derajat fleksibilitas yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan suatu gerakkan yang effisien dan untuk mencegah terjadinya cedera pada otot maupun persendian. Latihan yang mendukung secara langsung peningkatan fleksibilitas adalah olahraga senam. Kegiatan dapat dilakukan dengan latihan-latihan pelemasan sendi agar gerak sendi lebih luas.
c. Kekuatan

Kekuatanadalahkemampuanseseoranguntukmembangkitkantegangan(tension) terhadap suatu tahanan (resisten). Derajat kekuatan otot tersebut pada umumnya berbeda untuk setiap orang. Kekuatan otot dapat dikembangkan melalui latihan-latihan otot melawan tahanan yang ditingkatkan sedikit demi sedikit. Latihan-latihan yang secara langsung mendukung peningkatan kekuatan otot adalah latihan isometrik (seperti gerakan menahan beban tubuh dengan merentangkan tangan ke dinding) dan latihan dengan mengangkat beban.

Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat, menjinjing, menahan, mendorong, menarik beban, menolak, dan melempar. Semakin besar penampang lintang otot akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot tersebut. Sebaliknya semakin penampang lintangnya, akan semakin kecil pula kekuatan yang dihasilkan.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani

Djoko Pekik Irianto (2000: 6) menjelaskan bahwa untuk mendapatkan kebugaran yang memadai diperlukan perencanaan sistematik melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat yang meliputi tiga upaya bugar, yaitu: makan, istirahat, dan olahraga.
1. Pola makan yang sehat

Tubuh manusia terdiri atas berbagai jaringan tubuh, antara lain: tulang, gigi, otot, hati, jantung, darah, dan otak. Untuk dapat mempertahankan hidup, tubuh manusia membutuhkan makanan yang cukup dan memenuhi syarat sangat mutlak bagi kesehatan terutama yang mempertahankan dan mencapai berat badan yang diinginkan. Pemilihan makanan dan gizi yang tepat dan seimbang, cukup energi dan nutrisi, meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Dengan proporsi makanan yaitu karbohidrat 60 %, protein 15 % dan lemak 25 %. Selain menjaga pola makan yang sehat juga harus meninggalkan kebiasaan buruk seperti, merokok, minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan makan tidak teratur.
2. Istirahat yang cukup

Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan dan sel-sel yang memiliki kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak mungkin berkerja terus menerus tanpa berhenti, kelelahan adalah salah satu indicator keterbatasan fungsi tubuh manusia, untuk itu istirahat sangat diperlukan agar tubuh memiliki kesempatan melakukan pemulihan, sehingga dapat melakukan kerja atau aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Olahraga yang teratur

Olahraga adalah salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk memperoleh kebugaran, sebab olahraga juga mempunyai manfaat antara lain, manfaat fisik, manfaat psikis (lebih tahan terhadap stress, lebih mampu berkonsentrasi), manfaat sosial (menambah percaya diri dan sarana berinteraksi). Olahraga untuk mendapatkan kesegaran juga dipenuhi oleh tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana latihan, intensitas latihan, dan lamanya waktu latihan.
D. Program Pembentukan Kesegaran Jasmani
1. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tekanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cidera. Contoh latihan pembentukan kekuatan antara lain :
a. Mengangkat teman
b. Berbaring duduk (sit up)
c. Mengangkat tubuh dengan sikap tiarap tumpu (push up)
2. Latihan kecepatan

Latihan kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan0gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sangat cepat. Contoh latihan pembentukan kecepatan antara lain :
a. Permainan hijau hitam
b. Latihan jalan lari
3. Latihan kelincahan

Latihan kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Contoh latihan pembentukan kelincahan antara lain :
a. Jalan pelan-pelan kemudian cepat
b. Lari melompati teman dalam posisi merangkak
c. Lari menerobos di bawah anak yang berdiri mengangkang
4. Latihan kelentukan

Latihan kelentukan adalah suatu bentuk untuk memberikan kemungkinan kepada persendian agar dapat bergerak seluas-luasnya, dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kekuatan pada tubuh menambah elastisitas pada jaringan otot dan mengurangi ketegangan yang berlainan pada otot. Contoh latihan peningkatan kelentukan antara lain:
a. Gerakan mengayun
b. Gerakan membungkukkan badan
c. Gerakan mencium lutut
d. Gerakan memutar badan
5. Latihan keseimbangan

Latihan keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh ketika ditempatkan di berbagai posisi. Contoh latihan keseimbangan antara lain :
a. Berdiri pada satu kaki
b. Membentuk sikap kapal terbang

BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan

Kesegaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa menimbulkan keluhan yang berarti, lebih-lebih untuk melakukan aktivitas berikutnya. Apabila seorang anak sehabis melakukan aktivitas kemudian memiliki keluhan yang dirasakan bahkan malas untuk melakukan kegiatan berikutnya, berartti kondisi kesegaran jasmaninya kurang.

Unsur-unsur kesegaran jasmani terbagi menjadi dua yaitu :
1. Berkaitan dengan performa atau keterampilan :
a. Kelincahan
b. Keseimbangan
c. Koordinasi
d. Kecepatan
e. Waktu reaksi
2. Berkaitan dengan kesehatan :
a. Daya tahan
b. Kelentukan
c. Kekuatan

Faktor yang mempengaruhi kesegaran tubuh antara lain :
1. Pola makan yang sehat
2. Istirahat yang cukup
3. Olahraga yang teratur

Program pembentukan kesegaran jasmani antara lain :
1. Latihan kekuatan
2. Latihan kecepatan
3. Latihan kelincahan
4. Latihan kelentukan
5. Latihan keseimbangan

DAFTAR PUSTAKA
 
Dewi Nur, (2014). Program Pembentukan Kesegaran Jasmani. Tersedia : http://jasmanianakusiadini.blogspot.com/2014/05/program-pembentukan-kesegaran-jasmani.html
Marzuki, (2012). Kesegaran Jasmani. Tersedia : http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/unsur-unsur-kesegaran-jasmani.html
Suharjana Fredericus, (2013). Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keolahragaan (UNY)



























0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.